Spirit NTT, 24-30 November 2008, Laporan Hermina Pello
KUPANG, SPIRIT--Wakil Ketua Bidang Usaha Dewan Koperasi Pimpinan Wilayah (Dekopinwil) NTT, Cyrillus Bau Engo, mengharapkan Kabupaten Kupang menjadi pelopor dalam mendukung program Pemerintah Propinsi NTT menjadikan daerah ini sebagai propinsi koperasi di Indonesia. Melalui koperasi, Kabupaten Kupang berhasil memberdayakan masyarakat.
"Pemerintah propinsi di bawah Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si, telah mencanangkan NTT menjadi propinsi koperasi dan Kabupaten Kupang telah mendapat penghargaan dalam kaitannya dengan pemberdayaan rakyat. Karena itu, Kabupaten Kupang diharapkan bisa menjadi pelopor kabupaten koperasi yang pertama di NTT. Saya yakin Kabupaten Kupang mampu melaksanakan hal itu," kata Bau Engo pada acara pembukaan Musyawarah Daerah Dekopin Daerah Kabupaten Kupang, di Kantor Dekopinwil NTT, Jumat (21/11/2008).
Sementara Asisten II Setkab Kupang, KS Isliko mewakili Bupati Kupang, Drs, IA Medah, mengungkapkan, di Kabupaten Kupang, terdapat 137 kopersi, dimana 92 koperasi telah masuk dalam Dekopinda, dan sisanya belum. "Sangat diharapkan agar dengan pembinaan yang memadai, kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif yang ada saat ini, dapat menjadi cikal bakal dibentuknya kabupaten koperasi di NTT," ujarnya.
Berdasarkan data, lanjut dia, dari 137 koperasi yang ada saat ini, 18 diantaranya adalah koperasi unit desa (KUD), 18 koperasi pegawai negeri, 59 koperasi serba usaha, 13 Koperasi Pertanian, 4 Koperasi kredit, 5 koperasi karyawan, satu koperasi nelayan, satu koperasi pasar dan 11 koperasi ternak.
"Masih banyak koperasi yang belum masuk menjadi anggota dekopin. Karena itu untuk pengurus dekopin yang akan terpilih nanti, kami harapkan bisa melakukan sosialiasi kepada koperasi agar mereka memahami tentang pentingnya bergabung dalam Dekopin," katanya.
Bau Engo mengatakan, apa yang telah dilakukan selama ini, berdampak bagi kemajuan kelembagaan dan bisnis koperasi. Karena itu pimpinan Dekopinda mengharapkan agar pengurus koperasi dan pimpinan dekopin daearh dapat mengembangkan kinerja masing-masing.
"Apa yang sudah kita lakukan baik untuk penataan kelembagaan, pengembangan SDM maupun pengembangan jaringan usaha koperasi, tidak sampai pada kata cukup, karena pembangunan perkoperasian adalah pembangunan yang sifatnya long life atau sepanjang waktu," tuturnya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar