Senin, 19 Januari 2009

INKUD MINTA CABUT SUBSIDI PUPUK

Pupuk:Inkud Minta Cabut Subsidi
JAKARTA (Ant): Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (KUD), Herman Y.L. Wutun, meminta pemerintah mencabut subsidi harga pupuk dan mengalihkannya ke subsidi beras.
"Pupuk subsidi disinyalir tidak seluruhnya jatuh ke petani. Buktinya kerap terjadi kasus kelangkaan pupuka. Jadi sebaiknya subsidi pupuk dicabut dan dialihkan ke subsidi beras," kata Herman usai Seminar Akselerasi Peran Koperasi/KUD dalam Bisnis Pangan, Rabu (14-5).
Dia mengatakan sejauh ini banyak terjadi kasus pupuk bersubsidi justru jatuh ke tangan yang tidak seharusnya menerima. Misalnya diselundupkan ke luar negeri dan didistribusikan ke perkebunan. Oleh sebab itu, subsidi pupuk tidak efektif lagi. "Idealnya pemerintah membeli beras sesuai dengan harga pasar dan menjualnya dengan harga dasar, itu bentuk subsidi," kata dia.
Subsidi pupuk dialihkan ke subsidi beras yang menurut Herman lebih efektif karena keuntungannya langsung dapat dinikmati petani. Selain itu, petani dapat menjual beras dengan harga lebih tinggi. "Saya jamin meskipun petani harus membeli pupuk dengan harga lebih mahal atau tanpa subsidi mereka tidak keberatan kalau tahu bisa menjual beras lebih mahal dan pasti," kata dia.
Herman mengatakan tidak seluruh petani menggunakan pupuk bersubsidi karena jumlahnya terbatas dan sulit didapat. "Sekarang banyak petani menggunakan pupuk nonsubsidi." Selain itu, pencabutan subsidi pupuk membuka alternatif bagi penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Berdasar pada data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian subsidi pupuk tahun lalu Rp6,7 triliun. Untuk 2008, subsidi pupuk yang diusulkan produsen pupuk Pusri Holding mencapai Rp16,8 triliun. Pencabutan subsidi pupuk membuka dampak positif di antaranya mendukung berkembangnya pupuk organik dan pemberdayaan kemandirian petani.n E-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar