Senin, 20 April 2009

Summer Triangle Tanam US $250 juta

Kamis, 16/04/2009

Summer Triangle tanam US$250 juta
Inkud siapkan lahan tanaman jarak

JAKARTA: Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) bersama Summer Triangle LCC Hong Kong menandatangani nota kesepahaman untuk pengolahan bahan bakar nabati berbasis tanaman jarak senilai US$250 juta untuk jangka 50 tahun.

Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pengelolaan dan penggarapan tanaman jarak seluas 100.000 ha kemarin dilakukan oleh Ketua Umum Inkud Herman Wutun bersama Shannon S.H. Chin, Representative Summer Triangle LCC di Graha Inkud, Jakarta Selatan, kemarin.

"Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan kami dengan pihak investor pada awal tahun ini. Pada Juni tahun ini kerja sama akan dikonkretkan dengan hak-hak kedua belah pihak melalui memorandum of agreement," kata Herman Wutun.

Inkud melalui unitnya seperti Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) ataupun lembaga koperasi lain akan menyiapkan lahan dan tenaga kerja di berbagai wilayah. Investor menyediakan investasi 100% mencakup teknologi, pengolahan, dan pemasaran.

Menurut Herman, pihaknya telah mempersiapkan bibit tanaman jarak sebagai tanggung jawab kerja sama pada area seluas 50 ha. Ketika pihak investor melihat persiapan itu, langsung minta dilakukan MoU pada bulan ini.

Terhitung Juni, sesuai tenggat yang disepakati, penanaman jarak akan dimulai seluas 1.000 ha di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Setelah itu budi daya akan dilanjutkan secara bertahap ke daerah lain hingga mencapai 100.000 ha.

"Investor juga menyediakan komponen industri bagi pengolahan jarak untuk dipasarkan ke luar negeri ataupun lokal. Prioritas utama untuk pasar lokal, setelah itu ditingkatkan ke pasar ekspor," tukas Herman.

Berdayakan masyarakat

Director Business Development Cunsultancy Services Sdn Bhd Shannon S.H. Chin menjelaskan dalam program kerja sama ini pihak investor tidak semata mengutamakan bisnis.

"Kami juga ingin memberdayakan masyarakat kecil, yakni kelompok petani. Untuk itu kami juga bersedia membuat pilot project pada industri BBM [bahan bakar minyak] berbahan baku tanaman jarak," ujarnya.

Investor, katanya, telah melakukan perhitungan matemetis bagi keberhasilan industri pengolahan jarak. Dari sisi bisnis tetap menguntungkan karena telah dievaluasi melalui metoda budi daya dan pengolahan industri jarak.

Dalam hal ini, Summer Triangle menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Chung Yuan Christian University (CYCU) Taipei. Panen perdana tanaman jarak diperkirakan mulai 18 bulan ke depan, meski pada usia 3 bulan sudah berbuah.

Shannon memperkirakan setiap hektare tanaman jarak bisa menghasilkan 7 ton biji jarak setiap tahun atau setara dengan 2,5 ton minyak jarak.

Summer Triangle LCC menjadikan Indonesia jadi salah satu pusat pengolahan BBM alternatif, karena sumber daya alamnya menunjang. (ginting.munthe@bisnis. co.id)

Oleh Mulia Ginting Munthe
Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar