Senin, 20 April 2009

INDUK KUD JAJAGI USAHA PATUNGAN


akarta (SIB)
Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) menjajaki pembentukan perusahaan patungan dengan investor dari Hongkong untuk pengembangan tanaman jarak seluas 100 ribu hektar dengan total investasi 150 juta dolar AS.
Penjajakan ini dimulai dengan penandatanganan MoU antara pihak Inkud yang diwakili antara lain oleh Ketua Umum-nya Herman Wutun dan pihak perwakilan investor, Shannon SH Chin di Jakarta, Rabu.
Setelah penandatanganan MoU tersebut, kedua pihak sepakat paling lambat pada awal Juni akan dilanjutkan dengan Memorandum of Agreement yang berisi tangung jawab dan hak-hak masing-masing pihak.
Kemudian dalam jangka waktu satu tahun sejak penandatanganan itu, kedua pihak sepakat untuk melakukan penanaman jarak seluas 1.000 hektar dan membangun pabrik yang mampu memproses tanaman jarak seluas 20 ribu hektar.
Nilai total investasi tersebut, menurut Shannon yang mewakili Summer Triangle dari Hongkong, mencapai 150 juta dolar yang akan digunakan untuk budidaya jarak di berbagai wilayah dan pembangunan pabrik serta pelabuhan.
Perusahaan patungan antara kedua pihak diperkirakan bisa terwujud setelah semua perizinan terpenuhi.
Dalam kerjasama itu, pihak Inkud melalui berbagai Pusat KUD (Puskud) akan menyiapkan lahan di berbagai wilayah serta tenaga kerja. Sementara pihak investor menyediakan teknologi, keuangan dan dan sarana fisik lainnya.
Untuk teknologinya sendiri, kata Shannon, pihaknya selain menyediakan sendiri bekerjasama dengan salah satu universitas di Taiwan dan juga menggandeng pihak ITB.
Menurut Herman, kerjasama ini menandai awal bangkitnya Inkud setelah “tertidur” sekitar 10 tahun ini. Inkud sebelumnya merupakan salah satu koperasi terbesar di Indonesia yang masa puncak kejayaannya dicapai ketika pemerintah menerapkan tata niaga cengkeh.
Mengenai hasil minyak jarak, Shannon mengatakan, akan digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan pasar impor. Panen perdana dari tanaman jarak itu sendiri diperkirakan pada bulan ke-18 meski sebenarnya pada bulan ketiga sudah berbuah.
Pihak investor memperkirakan setiap hektar tanaman jarak bisa menghasilkan tujuh ton biji jarak setiap tahunnya atau sekitar 2,5 ton minyak jarak.
Pendekatan dengan investor, menurut Herman, sudah berjalan dalam beberapa waktu. Pihak investor sebenarnya juga sudah terlibat dalam penanaman bibit unggul tanaman jarak di Kalimantan Timur seluas 50 hektar. (Ant/

Summer Triangle Tanam US $250 juta

Kamis, 16/04/2009

Summer Triangle tanam US$250 juta
Inkud siapkan lahan tanaman jarak

JAKARTA: Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) bersama Summer Triangle LCC Hong Kong menandatangani nota kesepahaman untuk pengolahan bahan bakar nabati berbasis tanaman jarak senilai US$250 juta untuk jangka 50 tahun.

Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pengelolaan dan penggarapan tanaman jarak seluas 100.000 ha kemarin dilakukan oleh Ketua Umum Inkud Herman Wutun bersama Shannon S.H. Chin, Representative Summer Triangle LCC di Graha Inkud, Jakarta Selatan, kemarin.

"Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan kami dengan pihak investor pada awal tahun ini. Pada Juni tahun ini kerja sama akan dikonkretkan dengan hak-hak kedua belah pihak melalui memorandum of agreement," kata Herman Wutun.

Inkud melalui unitnya seperti Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) ataupun lembaga koperasi lain akan menyiapkan lahan dan tenaga kerja di berbagai wilayah. Investor menyediakan investasi 100% mencakup teknologi, pengolahan, dan pemasaran.

Menurut Herman, pihaknya telah mempersiapkan bibit tanaman jarak sebagai tanggung jawab kerja sama pada area seluas 50 ha. Ketika pihak investor melihat persiapan itu, langsung minta dilakukan MoU pada bulan ini.

Terhitung Juni, sesuai tenggat yang disepakati, penanaman jarak akan dimulai seluas 1.000 ha di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Setelah itu budi daya akan dilanjutkan secara bertahap ke daerah lain hingga mencapai 100.000 ha.

"Investor juga menyediakan komponen industri bagi pengolahan jarak untuk dipasarkan ke luar negeri ataupun lokal. Prioritas utama untuk pasar lokal, setelah itu ditingkatkan ke pasar ekspor," tukas Herman.

Berdayakan masyarakat

Director Business Development Cunsultancy Services Sdn Bhd Shannon S.H. Chin menjelaskan dalam program kerja sama ini pihak investor tidak semata mengutamakan bisnis.

"Kami juga ingin memberdayakan masyarakat kecil, yakni kelompok petani. Untuk itu kami juga bersedia membuat pilot project pada industri BBM [bahan bakar minyak] berbahan baku tanaman jarak," ujarnya.

Investor, katanya, telah melakukan perhitungan matemetis bagi keberhasilan industri pengolahan jarak. Dari sisi bisnis tetap menguntungkan karena telah dievaluasi melalui metoda budi daya dan pengolahan industri jarak.

Dalam hal ini, Summer Triangle menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Chung Yuan Christian University (CYCU) Taipei. Panen perdana tanaman jarak diperkirakan mulai 18 bulan ke depan, meski pada usia 3 bulan sudah berbuah.

Shannon memperkirakan setiap hektare tanaman jarak bisa menghasilkan 7 ton biji jarak setiap tahun atau setara dengan 2,5 ton minyak jarak.

Summer Triangle LCC menjadikan Indonesia jadi salah satu pusat pengolahan BBM alternatif, karena sumber daya alamnya menunjang. (ginting.munthe@bisnis. co.id)

Oleh Mulia Ginting Munthe
Bisnis Indonesia

Kamis, 02 April 2009

Subiakto & Wutun ramaikan bursa calon Ketum Dekopin



JAKARTA: Mantan Menteri Koperasi Subiakto Tjakrawerdaja dan Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Herman Wutun meramaikan bursa calon Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), yang akan dipilih pada 16-18 April 2009.

Kedua nama ini menambah daftar calon ketua umum gerakan koperasi nasional itu setelah Ketua Umum Dekopin Adi Sasono dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar seluruh Indonesia (APPSI) Prabowo Subianto dikabarkan maju sebagai kandidat.

Dari internal, juga sudah muncul sederet nama seperti Ketua Umum Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI) Wibisono Wiyono, Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Dekopin Benny Kusbini dan Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) Muhammad Arbi.

Adji Gutomo, Ketua Panitia Pelaksana Rapat Anggota Dekopin, mengatakan belum tahu apakah nama-nama itu sudah mendapat mandat dari perwakilan koperasi ataupun Dekopin wilayah yang mengusung mereka jadi calon pemimpin Dekopin.

"Rencana kami agar nama kandidat didaftarkan 2 pekan sebelum pemilihan, diubah sehari menjelang rapat anggota. Sukar bagi kami memastikan apakah mereka sudah mendapat dukungan," ujarnya kemarin.

Panitia menetapkan setiap calon harus diusung lima orang pengurus Dekopin wilayah serta lima koperasi sekunder.

Sekretaris Jenderal Dekopin Yusri Zuhud mengungkapkan sejumlah kandidat yang banyak dibicarakan, seperti Wibisono Wiyono, Benny A. Kusbini, Herman Wutun, Tosari Widjaja, Adi Sasono, Mardjito, dan Subiakto Tjakrawerdaja.

Herman Wutun tidak bersedia menanggapi kabar pencalonannya. "Tunggu saatnya, saya akan menginformasikan jika sudah ada kepastian pencalonan itu."

Adapun Subiakto bersedia dicalonkan apabila pemilihannya menggunakan sistem musyawarah mufakat sesuai dengan jati diri koperasi. Dia menolak dicalonkan karena sistem pemilihan menggunakan voting. "Memang ada beberapa orang yang datang, tapi saya tidak berminat dengan paradigma pemilihan sekarang ini. Voting bisa menimbulkan perpecahan."

Subiakto mengatakan calon boleh banyak lalu dirembuk, selanjutnya dipilih yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan program kerja. Yang tidak mampu harus memberi kesempatan kepada yang mampu, lalu dipilih secara aklamasi.

Oleh Mulia Ginting Munthe
Bisnis Indonesia